Soalan
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Ayah seorang lelaki meninggal dunia. Dan dia ingin menyembelih korban atas nama ayahnya. Tetapi ada beberapa orang menasihatinya “tidak boleh menyembelih untuk korban satu orang. Sebaiknya kambing saja, itu lebih utama dari pada unta. Orang yang mengatakan kepadamu sembelihlah unta maka orang ini keliru. Sebab unta tidak boleh untuk korban, kecuali gabungan dari sekelompok orang”.
Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Ayah seorang lelaki meninggal dunia. Dan dia ingin menyembelih korban atas nama ayahnya. Tetapi ada beberapa orang menasihatinya “tidak boleh menyembelih untuk korban satu orang. Sebaiknya kambing saja, itu lebih utama dari pada unta. Orang yang mengatakan kepadamu sembelihlah unta maka orang ini keliru. Sebab unta tidak boleh untuk korban, kecuali gabungan dari sekelompok orang”.
Jawapan
Dibolehkah menyembelih binatang korban atas nama orang yang telah meninggal dunia tersebut baik dengan seekor kambing atau seekor unta. Orang yang mengatakan, bahawa unta hanya untuk gabungan sekelompok orang, maka itu keliru. Akan tetapi, kambing tidak sah, kecuali untuk (pelaku korban) satu orang. Namun pelakunya itu boleh menyertakan orang lain dari anggota keluarganya dalam pahalanya. Adapun unta, boleh untuk pelaku satu orang atau tujuh orang, yang mereka bersama-sama dalam hal harganya. Kemudian, sepertujuh dari daging korban unta itu merupakan korban dari masing-masing tujuh orang. Sapi, dalam hal ini sama hukumnya seperti unta. (Fatwa No. 3.055)
Dibolehkah menyembelih binatang korban atas nama orang yang telah meninggal dunia tersebut baik dengan seekor kambing atau seekor unta. Orang yang mengatakan, bahawa unta hanya untuk gabungan sekelompok orang, maka itu keliru. Akan tetapi, kambing tidak sah, kecuali untuk (pelaku korban) satu orang. Namun pelakunya itu boleh menyertakan orang lain dari anggota keluarganya dalam pahalanya. Adapun unta, boleh untuk pelaku satu orang atau tujuh orang, yang mereka bersama-sama dalam hal harganya. Kemudian, sepertujuh dari daging korban unta itu merupakan korban dari masing-masing tujuh orang. Sapi, dalam hal ini sama hukumnya seperti unta. (Fatwa No. 3.055)
0 comments:
Post a Comment